Perubahan Iklim dan Peningkatan Harga Pangan berdampak pada perekonomian masyarakat Indonesia di tahun 2023

Pendahuluan 

Beberapa faktor, seperti perubahan iklim, cuaca, dan peningkatan permintaan, menyebabkan harga bahan pangan meningkat. Salah satu fenomena perubahan iklim El-nino terjadi di laut Samudra Pasifik tropis tengah dan timur. Ini menyebabkan pemanasan permukaan laut yang tidak normal dan berdampak besar pada pola cuaca dan iklim global.  Perubahan iklim yang terjadi, menyebabkan petani mengalami gagal panen.

Dengan adanya El Nino ini dapat menyebabkan gangguan pada produksi pertanian, baik beras, gula, dan bahan pangan lainnya. Sehingga terjadinya peningkatan harga pada bahan pangan secara global. Selain itu, penyebab lainnya yaitu adanya kebijakan pembatasa ekspor terutama pada beras. Harga beras semakin terancam naik dikarenakan hal tersebut. Tidak hanya itu, bahan pokok lainnya juga terjadi demikian seperti telur, minyak goreng, kedelai, gandum, dan lainnya

Peningkatan harga pada bahan pangan akan berdampak signifikan pada individu, masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Dampak yang diberikan dapat bersifat positif dan negatif tergantung situasi dan durasi kenaikan harga yang terjadi.

Baca juga : TikTok Dilarang Jualan : Pedagang beralih ke Platform Lainnya

Dampak dari peningkatan harga bahan pangan :

  1. Kelaparan dan malnutrisi disebabkan oleh ketidakmampuan masyarakat miskin untuk mendapatkan makanan yang layak.
  2. Kerentanan terhadap krisis pangan, yang berdampak pada impor dan ekspor pangan yang sangat bergantung pada harga internasional.
  3. Peningkatan Inflasi. Karena biaya produksi yang lebih tinggi, tingkat inflasi akan meningkat. Ini dapat merugikan konsumen secara keseluruhan dan mengurangi kemampuan mereka untuk membeli sesuatu.
  4. Harga pangan yang meningkat akan menyebabkan ketidakstabilan sosial dan politik, dan ketidakstabilan politik dan sosial akan muncul di beberapa negara.
  5. Bagi petani, harga pangan yang meningkat dapat menguntungkan petani, tetapi juga bergantung pada harga input pertanian seperti pupuk dan pestisida yang meningkat.
  6. Pada skala global, negara-negara yang bergantung pada impor akan terkena dampak kenaikan harga pangan, sementara negara-negara yang mengekspor pangan akan mengalami keuntungan dan manfaat ekonomi.

Peningkatan harga bahan pangan yang terjadi rata-rata sebesar 2-7 persen, kenaikan harga ini tidak hanya terjadi pada bahan pangan, melainkan juga pada harga bbm.

Baca Juga :Rekor Tertinggi Sedekade, Kerugian Investasi Ilegal RI Capai Rp120,79 Triliun

Tingkat inflasi di Indonesia dapat dikatakan sebagai inflasi yang terkendali, karena inflasi pangan di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Inggris dan Amerika Serikat. Inflasi pangan Indonesia hanya kalah dari Brasil 1,09%, Saudi Arabia 0,36%, dan China 1,70%, menurut data yang dikumpulkan BPS. Inflasi di Amerika Serikat (AS) dan Zona Euro masing-masing mencapai 4,3% dan 11,60%, masing-masing. Namun, pada September 2023, Argentina memiliki inflasi pangan sebesar 133%, diikuti Turki sebesar 72,86%, dan Inggris sebesar 13,60%.

Kesimpulan 

Fenomena super El Niño terjadi di tujuh provinsi Indonesia saat ini. El Niño ini menyebabkan suhu bumi naik dan menyebabkan kemarau yang lama, yang menyebabkan gagal panen. Namun, tingkat inflasi pangan di Indonesia relatif lebih rendah dari negara lainnya. Dampak yang diberikan dapat bersifat positif dan negatif tergantung situasi dan durasi kenaikan harga yang terjadi.

Nah, menurut Rich People bagaimana dampak yang dirasakan dengan peningkatan bahan pangan ini? Silahkan diskusi di kolom komentar ya! dan Jika Rich People ingin sharing hal lebih banyak jangan ragu untuk berkonsultasi di damirich.idGRATIS buat kamu yang kepo pengen solusi praktis tanpa ribet. Yuk langsung klik link yang tersedia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WordPress Lightbox