Yogyakarta, Damirich Group – Jumlah rekening kredit turun, apa yang harus UMKM lakukan? Pemulihan ekonomi dalam negeri masih terus dilakukan di tengah ancaman resesi global pada 2023. Pengusaha didorong untuk bisa lebih cermat dalam membaca situasi ekonomi saat ini.Apalagi, bunga kredit bank di Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Berdasar catatan Kadin Indonesia, rata-rata bunga kredit bank di Indonesia mencapai 10,4%. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Vietnam 7,7%, Filipina 7,1%, Malaysia 4,9%, dan Thailand 4,1%.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) berkata “Hal itu menjadi penyebab penurunan jumlah rekening kredit bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)”.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak pandemi, jumlah rekening kredit UMKM turun cukup tajam dari 16,12 juta rekening menjadi 15,44 juta rekening di Juli 2020 atau turun sebesar 4,20%.
Jika melihat penurunan jumlah rekening berdasarkan segmen, terlihat bahwa penurunan jumlah rekening paling tajam terjadi pada segmen kredit Mikro, di mana rekening kredit Mikro turun sebesar 6,49% dari posisi Maret 2020 sebesar 13,62 juta menjadi 12,73 juta dan belum menunjukkan adanya pemulihan.
Untuk merangsang pemulihan sektor UMKM, pemerintah telah meluncurkan berbagai bantuan dalam kebijakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di antaranya, restrukturisasi pinjaman, bantuan presiden produktif, dan subsidi bunga. Dan sayangnya, itu belum terserap maksimal.
Menurut survei OJK, secara keseluruhan tingkat pengetahuan pelaku UMKM akan bantuan pemerintah masih rendah, dengan nilai rata-rata kurang dari 55 persen pada semua program PEN.
Setiap sektor usaha menerapkan solusi jangka pendek yang berbeda-beda. Hasil survei OJK menunjukkan bahwa hanya Sebagian kecil pelaku usaha yang menerapkan pemutusan hubungan kerja maupun pengurangan gaji karyawan sebagai solusi mengatasi kerugian akibat pandemi, dengan sektor makanan dan minuman, manufaktur, serta transportasi dan pergudangan menerapkannya lebih banyak dibanding sektor-sektor lain.
Oleh karena itu, Kamrussamad sebagai nahkoda baru HIPKA diharapkan mampu mendorong para pengusaha yang berada di bawah naungan organisasi tersebut semakin tumbuh. Kamrussamad terpilih melalui Munas ke-3. Dia berhak menduduki pucuk pimpinan organisasi pengusaha alumni HMI itu usai mengungguli Nurhadi Musawir.
Kamrussamad meraih 28 dari total 34 suara. Dia mengalahkan Nurhadi Musawir yang hanya meraih enam suara. Kemenangan kader alumni HMI Cabang Makassar itu sudah diprediksi sejak awal. Figur dan kiprahnya sudah familiar di kalangan pengurus HIPKA tanah air.
Kamrussamad optimistis akan membawa HIPKA lebih baik ke depan. Itu dia lihat dari potensi para anggota yang sudah banyak memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP). “Ada Prof HB dan Adi Enria yang DAK-nya di atas enam. Jadi mereka punya potensi dan ini jadi kekuatan kita,” ujar Kamrussamad.
Selain itu dirinya juga mengaku bangga memiliki sejumlah anggota di antaranya Kurnia, yang sudah mampu menjadi distributor pupuk yang melayani separuh kabupaten di Jawa Barat. “Kita bangga punya Qodri di Sumatera Selatan yang membuka lahan seribu hektar dengan pola kemitraan bersama petani,” tutur Kamrussamad.
Dengan menurunnya jumlah kredit seperti yang telah dipaparkan di atas pastinya sangat berpengaruh bagi UMKM, untuk merangsang pemulihan sektor UMKM, pemerintah harus meluncurkan berbagai berbagai bantuan untuk UMKM.
Menurut Rich People apa yang terjadi jika jumlah kredit menjadi turun? Silahkan diskusi di kolom komentar ya! dan Jika Rich People ingin sharing hal lebih banyak jangan ragu untuk berkonsultasi di damirich.id, GRATIS buat kamu yang kepo pengen solusi praktis tanpa ribet. Yuk langsung klik link yang tersedia.
Klik Link Keren Dibawah Ini
[…] baca juga artikel lainnya untuk Rich People disini : https://blog.damirich.id/jumlah-kredit-turun-umkm-harus-apa/ […]
[…] Baca juga artikel kami lainnya : Jika Jumlah Kredit turun harus apa? […]